Kamis, 11 Desember 2008

Akhwat Sejati dan Ruang Besar Tantangan Da'wah

Tantangan Ruang Besar Dakwah Akhwat

Dalam buku Ummatuna baina Qarnain, DR Yusuf Al-Qarahawi menyebutkan sejumlah kegagalan kaum muslimin sepanjang abad 20. Salah satunya adalah kegagalan dalam masalah perempuan. Kita terjebak pada 2 sikap ekstrim, berlebihan dan ceroboh atau antara dua kejahiliahan. Sebagian kaum muslimin mengekang kaum hawa; mereka dilarang mengendarai kendaraan atau bekerja di luar rumah, memasung hak-hak politik perempuan bahkan ada di suatu negeri, kaum perempuan tidak memiliki hak pilih dalam PEMILU apalagi mencalonkan diri sebagai anggota parlemen. Anehnya pemasungan hak perempuan itu dilakukan atas nama Islam dan hukum syariah.

Di sisi lain, realitas ekstrim berbeda muncul ke permukaan yakni pembebasan perempuan yang berlebihan dari kaum liberalis muslim. Mereka sangat bersemnagat meniru budaya Barat dan mengikuti filsafat liberalisme mereka tanpa seleksi. Ideologi mereka berkembang pesat dalam berbagai hal; cara berfikir, berperilaku, mode pakaian , kosmetik, hubungan lawan jenis, pertunangan dan perkawinan.

Fenomena ini memabawa akhwat di dua jalan berliku yang taja. Di sini pula kemudian akhwat mujahidah harus menajamkan pandangan atas permasalahan ummat Islam; masalah yang sangat krusial dan multidimensi. Dakwah dalam pandangan para akhwat harus jauh menembus batas tembok-tembok rumah mungil yang asri. Pandangan akan tantangan ruang besar dakwah juga harus menembus batas-batas kekinian. Para akhwat tidak boleh merasa puas dengan keadaan rumah yang nampak aman. Ia harus jauh memikirkan bagaimana kehidupan nak-anaknya kelak. Ia harus menjamin keselamatan akhlak dan kondisi masyarakat saat anaknya tumbuh dewasa.

Para akhwat harus jeli melihat kewajiban dan perannya yang multidimensi. Ia tidak boleh terjebak dalam satu sisi yang ditawarkan “ingin bebas” atau “ketergantungan”. Akhwat harus ampu memandang permasalahan amanah dakwah tidak sebatas membina keluarga saja, tetapi juga masyarakat secara umum.

Masalah Kesiapan Akhwat

Oleh karena itu dibutuhkan kesiapan para akhwat untuk menjalani peran mereka yang multidimensi. Ustdzah Nursanita Nasution, ME memberikan gambaran seperti apa bentuk kesiapan yang dibutuhkan:

Pertama, kesiapan pribadi saat menghadapi gejolak kehidupan. Ini kesiapan yang paling sederhana tapi mendasar. Bagaimana akhwat bisa disebut atngguh jika ia labil saat menghadapi gejolak diri. Apalagi jika kemudian jatuh ke dalam arus-arus negatif yang membahayakan. Setiap manisia dihadirkan berbagai cobaan dan ujian. Tinggal cara menyikapinya. Para akhwat yang tanngguh tentunya harus selalu menemukan formula penyelesaian dari etipa masalah. Para akhwat harus sadar bahwa mereka memiliki banyak tiang untuk berpegangan, banyak telinga untuk mendengar permasalah dan banyak tangan yang akan menolong. Selama ia masih berpegang pada ikatan kuat komunitas, maka sebenarnya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan.

Kedua, siap dari segi pemikiran. Maksudnya, mengusahakan agar pendapatnya bisa diterima masyarakat. Bahkan tidak sekedar merespon tapi mempercayakan setiap masalah untuk dipecahkan oleh kader dakwah. Sebagaimana firman Allah, “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka peselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan menerima dengan sepenuhnya.”(QS An-Nisaa : 65).

Karakter Utama akhwat Sejati

Akhirnya dibutuhkan sosok akhwat yang mampu menanggung beban berat peran dakwah. Dimana sejumlah karakter yang diidamkan dakwah terwujud dalam diri para akhwat mujahidah. Karakter tersebut antara lain :

Kepribadian yang kuat; pribadi yang kuat tak lain adalah wujud dari tertanamnya nilai-nilai Syakhsiyah Islamiyah yang dalam. Sebab wujud keimanan dan ketaqwaan selalu menghasilkan kepribadian manusia yang utuh. Sempurna antara ucapan dan perbuatan. Seseorang ayng memiliki pribadi yang kuat pasti akan menjadi keteladanan bagi orang lain.

Keberanian dan kepercayaan diri. Buah utama dari keimanan adalah keberanian dan kepercayaan diri penuh. Seorang akhwat yang memiliki sifat ini tidak akan gentar dan takut menghadapi berbagai kritik dan cemooh yang menimpa. Apabula saat pilihan itu sudah tepat menurut Islam, ia senantiasa kokoh tanpa ragu kala harus membuat keputusan-keputusan penting.

Berpikir rasional dan sistematik, memiliki kemampuan intelektual dalam mengkritik, mengevaluasi, membangun, menantang dan memilih. Kemampuan ini terbangun umumnya jika terbiasa dalam iklim tandzim (organisasi) yang rapi. Seluruh kemampuan dalam segi aqliyah terbentuk seiring perkembangan dan pengalaman yan ia raih bersama gerakan dakwah. Ia paham benar mana prioritas, mana asesoris. Yang mana esensi, yang mana bungkus. Ia memahami konsep gerakan dakwah secara komprehensif bukan juz’iyah. Pada saat harus mengkritik, ia sampaikan mana yang membangun dan membuang yang kontraproduktif.

Kemandirian. Di sinilah kemudian wujud utuh ketangguhan seorang akhwat sejati diuji. Sebab kemandirian adalah tujuan pembinaan diri. Murobbi, mentor, pembina, guru tidak lain adalah stimulus dan pemberi inspirasi atas setiap gerak dan ucap saat kita sendiri. Bukan orang lain. Jadi, kemandirian harus menjadi karakter yang terbangun dalam diri kader dakwah. Tidak ada pilihan untuk menjadi cengeng! Wallahu a’lam.

Semoga kita, terutama yang membaca tulisan ini berusaha menjadi akhwat dambaan ummat yang tidak hanya mensholehkan diri sendiri dan keluarga tapi juga berkontribusi dalam kesholehan sosial (masyarakat) terutama bagi kaum kita (hawa).

(Taken from Majalah Al- Izzah Edisi 10/Th.4/Nov 2004 M, ditulis o/Fatma pada 3juni 2007)

Surat Cinta tuk Muslimah ITB

Dear Muslimah Institut Terbaik Bangsa,,,

Semoga Engkaulah wanita paling bahagia dengan curahan kasih sayang Allah. Sebab tak ada 1 tarikan nafas pun yang kau hembuskan melainkan ada takdir yang dijalankanNya padamu, maka tunduklah pada Allah dalam setiap keadaan...

"...Sesungguhnya Aku tidak akan menyiakan amal orang-orang yang beramal shalih diantara kamu, baik laki=laki maupun perempuan" QS 3: 195

Saudariku,
Pandangilah hidup ini dengan tatapan optimis. Hidup adalah anugerah dan hidup hanya ada 1 kali saja, mak terimalah hadiah dari Rabb kita ini deangan senang dan jangan sia-siakan. Sambut pagi dengan basmallah dan senyum ceriamu. Sambut malam dengan hening dzikirmu. Kaulah inspirsi dan pemancar energi positif bagi lingkunganmu...

Saudariku,
Keselamatan agama dan kehormatan dirimu jauh lebih berharga dibandingkan berlian 603 karat sekalipun. Cerdasnya engaku calon ibu pendidik generasi penerus bangsa adalah lebih penting dari konferensi tingkat tinggi sekalipun. Sungguh tak ada kesenangan dunia yang bertahan lama, namun jika kita mengejar ridha Allah maka kesenangan akhir lah yang akan kita dapatkan selama-lamanya...

"katakanlah, kesenangan dunia hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa, dan kamu tidak dianiaya sedikitpun" QS 4:77


Kami yang berusaha mencintaimu karena Allah,

Annisaa GAMAIS ITB

Senin, 27 Oktober 2008

pusaran manfaat

"Kemusliman kita semestinya menjadi pusaran-pusaran manfaat, yang orang lain dan kehidupan sekitar menaruh harapan besar pada jati diri kemusliman kita"

Muslimah yang dicintai Allah, ketika kita mengaku sebagai muslim(ah) maka satu hal yang akan ditanyakan kepada kita. Kemanfaatan apa yang bisa kita berikan kepada orang lain dan kehidupan sekitar kita? karena betapa banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita, potensi-potensi besar yang ada dalam diri kita. Maka itu semua dimaksudkan agar kita menjadi orang yang bermanfaat.
Mulai dari akal kita. isilah ia dengan ilmu-ilmu Allah, ilmu-ilmu yang bermanfaat dan menambah keimanan kita, kemudian sebarkan dan ajarkan ilmu tersebut kepada orang lain. Maka bermanfaatlah ilmu tersebut.
Kemudian lisan kita. Ketika ada teman kita yang lupa dan tidak sengaja bermaksiat, maka tegurlah ia dengan perkataan yang lembut dan penuh hikmah, ingatkanlah ia. Ketika teman kita bersedih, hiburlah ia dengan kata-kata pembangkit semangat. Maka bermanfaatlah lisan kita.
Bagaimana dengan tangan kita. Ibu kita di rumah terlalu letih untuk mengurus rumah sendiri, maka bantulah pekerjaan ibu di rumah. Kita menulis hal-hal yang baik, ilmu-ilmu yang positif, itujuga menjadi manfaat bagi orang lain.
Wah, masih banyak kemanfaatan yang bisa kita berikan kepada orang lain. Apalagi seorang wanita, biasanya adalah yang paling besar pengorbanannya. Lihat saja bagaimana ibu sangat penting dan mulia, dengan manfaat yang begitu besar pada anaknya, yang timbul dari rasa kasih dan sayangnya. Ibu adalah pusaran pengharapan bagi anaknya. Maka jadilah pusaran kebaikan bagi orang disekitar kita. ^__^
Jadilah orang yang terbaik, seperti sabda Rasulullah SAW, " Sebaik-baik manusia, yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya"

Kamis, 16 Oktober 2008

Rindu Ramadhan

Girls, nggak kerasa ya Ramadhan tahun ini sudah berlalu? Beruntunglah orang yang untung, merugilah orang yang rugi, atas amalan-amalannya selama bulan Ramadhan ini.

Beruntunglah orang-orang yang berpuasa menahan lapar dan dahaganya, menjaga lisan, hati, jiwa dan seluruh anggota tubuhnya dari maksiat. Beruntunglah orang-orang yang menginfakkan hartanya, mensucikan hartanya. Beruntunglah orang-orang yang membaca, menghafalkan, merenungkan dan mengamalkan Al-Qur'an. Beruntunglah orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah dan keimanannya meningkat.

Para muslimah yang dicintai Allah SWT, seorang muslim telah menjalani program penuh suplai nutrisi bagi hati, charge energi bagi keimanan dalam ruh, serta penyucian jiwa dan hartanya selama satu bulan Ramadhan. Kalau dalam ilmu kaderisasi, katanya untuk membiasakan suatu kebiasaan baik (good habbit), butuh waktu yang optimum selama 1 bulan penuh. Maka ketika kita telah meraih banyak kebaikan demi kebaikan di dalam 1 bulan ini, hal itu perlu kita pertahankan, bahkan kita tingkatkan pada 11 bulan selanjutnya.

Orang yang telah merasakan kelezatan dan kenikmatan beramal shalih pada bulan ini, tak sepantasnya jika harus kembali pada pahitnya dosa dan kemaksiatan setelah itu. Ingatlah saudariku, diantara diterimanya amal shalih,adalah Allah SWT akan menolongmu untuk melakukan lebih banyak lagi amal kebaikan dan melakukannya dengan kontinyu (istiqomah).

Berikut saran-saran agar kita dapat merealisasikan hal tersebut:
1. Jangan sekali-sekali menunda shalat fardhu lima waktu
2. Berikan perhatian khusus pada shalat shubuh
3. Usahakan rutin membaca Al-Qur'an setiap hari, meskipun beberapa ayat saja
4. Perbanyak dzikir, tafakkur, tadabbur, istighfar dan berdo'a, tunduk pada Allah SWT
5. Lakukan shalat malam dengan konsisten, meski hanya sebentar
6. Hindari gossip, adu domba dan membicarakan aib orang lain
7. Bersihkan hati dari dengki
8. Berikan satu tanganmu untuk mencintai orang lain, dan tangan yang lainnya untuk menolong orang yang membutuhkan
9. Bersedekahlah dengan ikhlas (seribu rupiah tanpa ikhlas lebih tak bernilai dibandingkan sejuta rupiah dengan ikhlas ^_^ )
10. Pererat hubungan dengan keluarga, sahabat dan teman-teman (terutama yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan pada Allah)

Semoga kita selalu merindukan Ramadhan selanjutnya, dimana setiap Ramadhan kita adalah Ramadhan yang istimewa, yang mengubah akhlak kita menuju ketaatan pada Allah SWT, semakin menjadi pribadi yang lebih baik, because life must be dynamic, moving forward, right? ^__^

Senin, 13 Oktober 2008

cahaya di atas cahaya

"Allah adalah(ibarat) cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahayaNya adalah ibarat misykat. Dalam misykat itu ada pelita. Pelita itu di dalam kaca. Kaca itu laksana bintang berkilau. Dinyalakan dengan minyak dari pohon yang di berkahi pohon zaytun yang bukan di timur atau di barat, yang minyaknya saja hampir-hampir menyala dengan sendirinya, walau tiada api yang menyentuhnya. Cahaya diatas cahaya. Allah menuntun kepada cahayaNya, siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah membuat perumpamaan bagi manusia. Sungguh Allah Mengetahui segala sesuatu." [Q.S.An Nuur:35]

Rabu, 11 Juni 2008

Trik Memelihara Iman

Iman seorang manusia dapat naik dan turun. Iman perlu dijaga agar kita tidak sampai lengah terhadap godaan syetan. Iman layaknya pohon yang harus dijaga agar tetap subu dan kokoh, meskipun di musim kemarau sekalipun. Maka dari itu, perlu disiram air dan diberi pupuk agar tetap subur. Begitu pula dengan iman, siraman rohani agar tetap kuat. Berikut ini trik agar iman tetap kuat:
1. Muhasabatunnafsi, yaitu melakukan introspeksi diri. Mengidentifikasi apa saja kelemahan, kekurangan, dan kesalahan kita, lalu diperbaiki dengan sungguh-sungguh.
2. Riyadhah rhiyah, yaitu dengan membiasakan amalan-amalan sunnah seperti shaum sunnah, salat Dhuha, salat Tahajjud,dan amalan-amalan lain yang dapat menyuburkan ruhiyah.
3. Tadabbur Al-Quran, yaitu membaca, memahami, menghayati, serta mengamalkan Al-Quran. Rasulullah saw pernah bersabda,”Sebaik-baik dari kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an, kemudian mengajarkannya.” (H.R. Bukhari)
4. Dzikrullah (banyak mengingat Allah). Dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram. Ketentraman itu terasa dari jiwa ihsan, yaitu merasakan Allah selalu melihatnya sehinggga setiap aktivitas senantiasa ada dalam tataran fitrahnya.
5. Memperbanyak doa. Doa merupakan kekuatan orang muslim.
6. Mencintai fakir miskin dan anak yatim. Abu Hurairah r.a. bercerita, seseorang melaporkan kepada Rasulullah saw. tentang kegersangan qalbu yang dialami. Beliau menegaskan,” Bila engkau mau menghidupkan qalbumu, beri makanlah orang-orang miskin dan cintai anak yatim.”
Demikianlah trik agar iman kita tetap kuat. Bisa dicoba nih, triknya biar iman kita kuat dan Insya Allah bertambah kuat. Mau???

Ketika Yahudi Menunggu Subuh KIta

Apa sih yang kita kerjakan di waktu subuh? Nyiapin buat kuliah? Atau olahraga terus nyantap sarapan pagi? Tapi sudahkah kita solat subuh berjamaah?

Ada cerita menarik dari Ustadz Syamsi Ali dari New York. Ustadz yang sudah tinggal lama di jantung komunitas Yahudi dunia ini pernah menyaksikan satu acara yang menghadirkan dua rabbi. Salah satu rabbi Yahudi pernah mengatakan bahwa sholat Jum’at harus diwaspadai karena sangat bias dijadikan satu wadah untuk bergerak dalam melakukan perlawanan terhadap Yahudi.

Bisa jadi, kecemasan Yahudi seperti ni yang dicemaskan banyak pemmpin sekuler dunia di mana masjid-masjid yang berdiri di wilayah mereka. Mereka pun memasang kamera pengintai yang dapat mengawasi isi khutbah para khatib.

Mendengar pembicaraaan rabbi pertama, rabbi kedua tertawa lantas berkata,”Janganlah takut, Saudaraku. Sholat Jum’at janganlah kita jadikan ukuran bahwa umat Islam sudah bersatu. Sholat Jum’at bukan pertanda bahwa mereka sudah bersatu, walau mereka biasanya memenuhi masjid di waktu siang. Walau jumlah mereka banyak, tapi sebenarnya mereka tercerai-berai.”

Rabbi pertama lantas bingung dan bertanya, “Jika demikian, apa yang bisa kita jadikan tolok ukur bahwa mereka sudah bersatu-padu dan apa tanda-tanda bahwa mereka segera menghancurkan kita?”

Rabbi kedua terhenyak dan kemudian dengan perlahan-seolah takut didengar orang-rabbi kedua berbisik,”Sholat Jum’at memang tidak bisa kita jadikan tolok ukur kekuatan mereka. Satu-satunya yang bisa kita jadikan tolok ukur , satu-satunya yang harus kita waspadai, satu-satunya yang harus kita cemaskan adalah jika orang-orang Islam itu sudah melaksanakan sholat Subuh berjamaah sebanyak mereka menunaikan sholat Jum’at. Bila sholat Subuh mereka sudah memenuhi masjid-masjid seperti halnya sholat Jum’at, maka barulah itu tanda-tanda akan datangnya kehancuran bagi kita. Di hari itu kita wajib waspada."

Saudariku, betapa pentingnya shalat Subuh bagi seorang muslim. Tapi amat disayangkan bila shalat Subuh tidak dijadikan awal kekuatan kita sebagai seorang muslim. Dan amat disayangkan pula karena yang mengetahui kekuatan kita yang sebenarnya adalah bangsa Yahudi bukan muslim. Karenanya kita tidak dapat mengukur kekuatan kita sendiri, padahal di luar sana banyak musuh-musuh Islam yang menginginkan kehancuran Islam.

Wallahu 'alam

Kamis, 22 Mei 2008

Refleksi Kebangkitan Nasional

20 Mei 2008, Indonesia memperingati 100 tahun hari kebangkitannya.
Meski ada yang berbeda pendapat bahwa bukan tahun 1908 saat berdirinya Budi Utomo kita bangkit, namun sejak berdirinya Sarekat Dagang Islam tahun 1905. Rasanya bukan itu pointnya. Sekarang kita sama-sama mengetahui kondisi bangsa yang tak kian maju ini.

Kenapa tak maju-maju? Karena bangsa ini bahkan belum berdiri. Berarti belum sepenuhnya bangkit dari tidur panjangnya. Artinya juga kita masih terlena dengan dongeng kerajaan yang kaya raya yang baru dilepas oleh penjajah. Bangsa ini sebenarnya masih terjajah. Ruang politik dunianya masih dikontrol negara adidaya, seperti boneka mainan saja. Sumber daya alamnya yang terkenal melimpah ruah, sebenarnya tak sedikitpun mampu menjawab permasalahan kelaparan dan kemiskinan rakyatnya. Karena aset-aset berharganya telah dijajah pihak asing, yang tentu saja tak pernah memikirkan kesulitan rakyat dari negri yang dijajahnya. Ditambah lagi krisis pemimpin bangsa yang bersih, tegas, adil dan amanah. Bangsa ini sudah terpuruk, maka janganlah kita menambah kehancurannya.

Yang mengerikan untuk dibayangkan adalah bila para wanita justru menjadi penyebab kehancuran peradaban. Karena, bayangkan bila para wanita negeri ini justru stress dan tak tentu arah menyikapi permasalahan bangsa. Kemiskinan bisa membawanya menjadi pekerja seks, Na'udzubillahi mindzalik. Dari situ justru timbul masalah baru. Ia bisa mengidap penyakit AIDS begitupula para lelaki yang 'bermain' dengannya. Kalaupun tidak sakit, tapi kalau ia hamil lantas menggugurkan bayinya karena tidak punya uang untuk membiayai anaknya. Itu juga masalah sosial yang timbul akibat degradasi moral wanitanya.

Atau bila para ibu menjual anaknya ke preman jalanan agar mendapatkan uang demi menyambung hidup. Sang anak bukannya mengecap pendidikan yang baik disekolah malah belajar menipu dan menjambret dari preman. Bila sang istri selingkuh akibat suaminya tak mampu membelikannya kosmetik. Sehingga kehidupan rumah tangga dan anak-anaknya berantakan. Atau bila gadis remaja rela 'jalan' dengan lelaki hidung belang yang bisa memberinya uang untuk bayar sekolah atau sekedar jajan dan hidup hedonis. Generasi penerus bangsa semakin rusak, tak ada lagi yang mampu memberi solusi bagi permasalahan bangsa. Sehingga perlahan tapi pasti, bangsa ini bukannya maju malah jatuh dan mati.

Sejak seminggu yang lalu, saya googling dan baca berbagai opini tentang 100 tahun Indonesia. Kesimpulannya, masih banyak kekecewaan. Wajar. 100 tahun adalah angka yang besar untuk memperingati kebangkitan suatu bagsa. Tapi nyatanya : BBM naik hampir 30%, yang akan segera disusul dengan kenaikan bahan pokok dan angkutan umum. meski jutaan rakyat menolak dan berunjuk rasa, pemerintah seakan tak punya hati tuk menanggapi.

Pidato pak presiden yang menyoroti kemandirian bangsa, nampaknya hanya manis di bibir tapi pahit pada faktanya: indosat dikuasai singapura, XL garapan malaysia, Freeport masih diperpanjang kontraknya, beberapa ladang minyak digenggam Chevron, ExxonMobil, PetroChina, dll. Mana amanat UU bahwa kekayaan alam yang terkandung didalam bumi Indonesia ini dikuasai negara dan dimanfaatkan untuk seBESAR-BESAR kemakmuran rakyat?

Saya juga sempat menonton acara perayaan 100 tahun kebangkitan nasional yang serba wah itu, ditengah himpitan yang ada. Rakyat yang kelaparan dan mungkin besok paginya harus ngantri minyak, dipaksa melihat presidennya tersenyum melihat hiburan aksi terjun payung para jendral TNI. Karena seluruh televisi serentak menayangkan acara itu. Sepanjang acara hanya hiburan. Nyanyi-nyanyi. Tidak ada refleksinya!

Hari ini, 22 Mei, diadakan seminar 'Selamatkan Indonesia' di Aula Barat ITB. Acara yang dikelola oleh teman-teman dari FIM, GAMAIS dan Kabinet KM ini justru sangat menarik dan memiliki poin lebih dibandingkan perayaan di senayan itu. Memaknai kata 'Bangkit' dengan memulai dari membangun Pendidikan yang baik, aku rasa itu bisa jadi salah satu solusi dari permasalah bangsa saat ini.

Salut sama Pak Ahmad Heryawan (Gubernur Jabar Terpilih) yang mau duduk bareng mahasiswa dan diskusi tentang pendidikan sebagai solusi memerangi kemiskinan. Karena memang untuk memutus mata rantai semua permasalahan bangsa, pendidikan adalah kuncinya. Karena apa yang dilakukan seseorang, tak akan mungkin melangkahi apa yang ada dalam otak/pikirannya. Kalau otaknya hanya sejengkal, tak mungkin ia melangkah sehasta. namun bila isi otaknya melebar jadi sehasta, maka ia pasti bisa melangkah sehasta pula. Seseorang tak mungkin bekerja untuk hidup sejahtera bila pengetahuannya rendah.

Salut juga sama temen-temen penginisiasi Rumah Belajar KM. Semoga usaha membantu mendidik adik-adik yang tidak mampu itu memang bisa mendewasakan. Baik mendewasakan adik-adik muridnya, maupun para mahasiswa pengajarnya.

Kembali ke 100 tahun Indonesia bangkit. Saya hanya seorang mahasiswa yang masih banyak mengeluh dan belum banyak berkontribusi. Terlepas dari sudah bangkit kah Indonesia atau belum? So, I just wanna keep struggle to have a better civilization of my nation.

Saya yakin ditengah kelemahan pemimpin negeri ini masih ada sebagian diantara mereka yang benar-benar ingin negeri ini maju. Indonesia 2008 seperti ini. Mungkin Indonesia 2030 sebagaimana visinya yang sudah banyak dibayangkan para pemimpin, kehidupan bangsa ini benar-benar bisa lebih baik dari saat ini. Akankah? It may be faster or longer. It depends on us as the agent of change, isn't it?

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

-------------------

Fahri : Pak, bolehkah saya meminjam uang pada bapak, untuk pengobatan adik saya yang sakit parah?

Bahadur : Hmm, lebih baik kau kerja saja padaku! Hasilnya pasti sangat besar bagi orang semiskin kamu! ayo, jual Narkoba dengan saya!

Fahri : astaghfirullahal'adzim...

( sekilas dialog dari teater anak Kampung 200 di seminar 'Selamatkan Indonesia' ^ ^)

Ku Tertegun dan Berharap

Apakah yang dibisikkan angin?
yang bersemilir melintasi untaian zamrud khatulistiwa negriku..
Ku tertegun

Ya Rabb,apa yang terjadi pada para ibu di negriku?
apa yang terjadi pada para gadis remaja?
apa yang terjadi pada para bocah perempuan kami?
Adakah semua itu berdampak
pada kehancuran dan kerusakan melanda negeri ini...

Ya Rabb, Engkau Yang Maha Mengampuni
Selamatkanlah kami dari kehancuran bangsa ini
Selamatkanlah kaum perempuan sehingga tidak menjadi fitnah di bumi

Jikalau kami berpaling dari fitrah kami
Kembalikan kami ke jalanMu
Dan jadikanlah kami bagian dari pembangun peradaban negeri ini

Hanya padaMu Ya Rabb,
kami beribadah dan berharap

Selasa, 22 April 2008

Hari Kartini : 'Aisyah, pejuang wanita seluruh dunia

Amru bin ‘Ash pernah diutus Rasulullah SAW untuk memimpin pasukan menuju Dzatus Salasil. Ia kemudian mendatangi Rasulullah dan bertanya, “ Siapakah orang yang paling engkau cintai? “

“’Aisyah,” jawab beliau.

“Dari kaum laki-laki?”

“Ayahnya (Abu Bakar)” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi)

‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq, siapa tak mengenal perempuan cantik, cerdas, shalihah dan dicintai Rasulullah SAW ini? Humairo, pipi putih kemerah-merahan adalah pujian Rasulullah pada kecantikannya. ‘Aisyah adalah anak dari sahabat dekat sekaligus istri yang paling istimewa bagi Nabi terakhir kita yang mulia. Maka ia mendapat gelar Ummul Mu’minin (Ibunya orang-orang mu’min). Bahkan bila kita ingin mencari pahlawan wanita yang benar-benar memperjuangkan hak-hak kaumnya di seluruh dunia, ‘Aisyah lah jawabannya.

Saudariku, bila kita baca kembali gagasan-gagasan Kartini tentang emansipasi wanita, maka kesimpulannya hak perempuan yang harus diperjuangkan adalah hak memperoleh pendidikan yang sama. Di era Kartini (akhir abad 19), wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diizinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diizinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya. Padahal ‘Aisyah yang lahir 15 abad yang lalu sejak usia remajanya telah memikirkan tentang hak kaum perempuan itu.

Dari segi pendidikan, Kartini hanya belajar sampai sekolah dasar tapi juga rajin membaca buku-buku tentang kemajuan wanita di Eropa. Sedangkan ‘Aisyah sejak kecil senang belajar, bahkan mampu menghafal ayat al-Qur’an yang didengarnya meskipun sedang asik bermain. Ia berkata,

“Ketika aku masih kecil dan suka bermain, Rasulullah SAW menerima ayat berikut ini di Mekah, ‘Bahkan hari Kiamat itulah yang dijanjikan kepada mereka dan hari Kiamat itu lebih dahsyat dan pahit.’(QS.Al Qamar : 46) “ (HR. Bukhari)

‘Aisyah beruntung karena memperoleh kehormatan untuk menjadi sahabat sekaligus istri terdekat Rasulullah sejak kecil hingga remaja. Sehingga ia dapat belajar langsung dari Rasulullah tentang Islam, dan ia banyak bertanya tentang hal-hal khusus yang dialami wanita. Bahkan Rasulullah menunjuk ‘Aisyah untuk mengajarkan Islam khusus bagi kaum perempuan. Maka ‘Aisyah selalu membantu para perempuan yang datang padanya dan menyampaikan persoalan mereka kepada Rasulullah SAW.

Dari ayahnya, Abu Bakar, ‘Aisyah mewarisi keahlian bidang sastra dan syair. Ia juga menguasai sejarah bangsa-bangsa dan ilmu pengobatan. Keluasan ilmunya terlihat dari caranya berbicara dan bertingkah laku.

‘Aisyah adalah satu-satunya perempuan yang termasuk periwayat hadits terbanyak. Ia mampu menghafal dan meriwayatkan 2.210 hadits dari sekitar 9 tahun perjalanan hidupnya bersama Rasulullah. Padahal sebagaimana fitrah seorang wanita, ia jarang keluar rumah dan berkesempatan lebih sedikit dalam menghadiri majelis-majelis illmu hadits dibandingkan laki-laki. Ia juga tidak memiliki kesempatan berkunjung ke kota-kota besar pusat ilmu pengetahuan, sebagaimana kesempatan itu dimiliki laki-laki. Ini membuktikan bahwa fitrah sebagai perempuan tidak menjadi penghalang bagi seorang perempuan dalam mencari ilmu, karena mereka tetap bisa berprestasi dan berkarya.

Tentang perjuangannya mengangkat derajat kaum perempuan, terlihat dari pendapatnya yang banyak memberi kemudahan dan pembelaan bagi kaum perempuan.

1.Bangsa Arab sangat bangga memanjangkan dan menyeret pakaiannya di atas tanah. Rasulullah melarang hal itu dengan bersabda,

“Barang siapa menyeret pakaiannya untuk menyombongkan diri, Allah tidak akan pernah memandangnya di hari kiamat” (HR Bukhari Muslim).

Mendengar hal itu, ‘Aisyah bertanya kepada Nabi, “Bagaimana dengan pakaian perempuan? “

Beliau menjawab, “ Panjangkanlah sejengkal saja”

‘Aisyah bertanya lagi, “ Jika kaki mereka terlihat? “

Rasulullah berasabda, “ panjangkanlah sehasta, dan jangan lebih dari itu. “ (HR. Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ahmad, Darimi)

2. Islam memerintahkan agar perempuan dimintai persetujuan mereka sebelum dinikahkan. Rasulullah bersabda,

“ Seorang janda tidak boleh dinikahkan, kecuali ia dimintai pertimbangan. Seorang gadis juga tidak boleh dinikahkan hingga ia dimintai persetujuan. “ (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i)

Akan tetapi karena sifat dasarnya pemalu, seorang gadis seringkali malu menyatakan persetujuannya. ‘Aisyah menyadari itu dan berkata, “ Wahai Rasulullah, seorang gadis cenderung malu”

Rasulullah pun bersabda, “ Jika ia diam, maka itulah tandanya bahwa ia rela (setuju).” (HR.Bukhari)

3. Salah satu tradisi jahiliah yang merendahkan kaum perempuan adalah tidak ada batasan jumlah talak dan rujuk yang boleh dilakukan suami dalam perceraian. Suami bebas menalak istrinya berkali-kali.

Seorang perempuan yang mengalami hal ini mendatangi ‘Aisyah dan meminta solusi. ‘Aisyah belum bisa menjawab dan bertanya kepada Rasulullah. Rasulullah pun terdiam, hingga turun ayat.

“Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat ) menahan dengan baik, atau melepaskan dengan baik…” ( QS. Al Baqoroh :229)

Sejak itu orang-orang memulai hitungan baru dalam talak yang mereka jatuhkan kepada istri mereka. (HR. Tirmidzi)

4. Abdullah bin Zubair pernah memfatwakan bahwa seorang perempuan yang berihram dalam haji maupun umroh, wajib memotong rambutnya sepanjang empat jari. Ketika ‘Aisyah mendengar fatwa itu, ia berkata,

“ Tidakkah kalian heran terhadap Ibnu Zubair ? Ia berfatwa bahwa seorang perempuan yang berihram harus memotong rambutnya sepanjang empat jari, padahal perempuan itu cukup memangkas ujung rambutnya saja.”

‘Aisyah bukan saja teladan perempuan dalam didang pendidikan. Dalam bidang rumah tangga, ia malah lebih sukses dibandingkan Kartini. Ia adalah istri yang selalu mendukung suaminya dan melayaninya dengan baik.

Meskipun Rasulullah beristri banyak, ‘Aisyah berinteraksi dengan sikap lapang dada terhadap istri-istri yang lain. Ia justru meriwayatkan banyak pujian kepada para istri Rasulullah yang lain. Ia memahami poligami bukan sebagai penindasan terhadap kaum wanita, justru perlindungan lebih dan penghargaan terhadap mereka. Ia juga tidak pernah berghibah atau menyakiti perasaan orang lain.

Dengan ketaatan pada suami yang dilandasi taat kepada Allah dan mengharap ridha Allah semata, kehidupan poligami ‘Aisyah dengan Rasulullah justru dipenuhi keberkahan dan hikmah yang luas. Hubungan ‘Aisyah dan Rasulullah tetap harmonis, bahkan Rasulullah pada akhir hayatnya berbaring dalam pangkuan ‘Aisyah.

Saudariku yang shalihah, ‘Aisyah adalah pahlawan bagi semua kaum perempuan didunia. Ia membuktikan bahwa wanita bisa memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki tanpa meninggalkan fitrahnya sebagai wanita. Asalkan wanita tersebut mau terus belajar, tidak malu bertanya dan meluruskan niatnya beraktivitas adalah untuk mengharap keridhaan Allah.

Cantik, cerdas, suci, lembut tetapi juga berani dan dicintai oleh suami termulia. Akhlak dan keluasan ilmunya adalah sumber inspirasi bagi seluruh wanita di dunia.

Muslimah…

Kau akan mulia, dengan ilmu dan ketaatanmu pada Allah! : )

Sabtu, 15 Maret 2008

Mengenal Allah lewat kromosom manusia

Dr. Ahmad Khan seorang peneliti lulusan Summa Cumlaude dari Duke University menemukan informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA.
DNA (Deoxy Nucleotida Acid) sendiri merupakan materi genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA dapat ditemukan di dalam inti sel dan di dalam mitokondria. Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY)

Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali.

Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.

Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.
Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah.

Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada kromosom manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Al Qur’an. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama “Bismillah ir Rahman ir Rahiim. “Iqra bismirrabbika ladzi Khalq”, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”. Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.

Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.

(sumber : yenk.wordpress.com)

Subhanallah, bahkan tubuh kita saja menjadi saksi akan kebesaran Allah. Kalau orang atheis bilang, mereka bisa hidup tanpa ada Tuhan, maka amat salah ucapannya itu. Sel tubuh kita bahkan menunjukkan bahwa semua kita diciptakan oleh Dzat Yang Maha Sempurna dalam menciptakan manusia, yang Dia turunkan ayat-ayatNya lewat wahyu kepada nabiNya (al-Qur'an) juga dalam blue print manusia yaitu kromosom. Dan masih banyak lagi ciptaanNya yang menggambarkan keagungan Allah. Bagaimana ikan-ikan di laut bertasbih, pepohonan, gunung dan burung-burung bertasbih dengan caranya sendiri, matahari bertawaf mengelilingi black hole, bumi bertawaf mengelilingi matahari, semua tunduk pada Allah...

Sungguh Allah telah banyak memberi nikmat pada manusia, namun hanya sedikit yang bersyukur... semoga kita termasuk yang sedikit itu...

Jumat, 08 Februari 2008

Like Water, Like Me

“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang melata di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki; Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. An Nuur: 45)

Di atas terdapat suatu ayat suci tentang penciptaan dan juga merupakan ayat yang sering digunakan oleh Harun Yahya untuk menentang para pemikiran evolusioner. Memang ada apa dengan ayat ini? Tentunya jika kita baca dengan cermat, tertulis bahwa ”....Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air....” Air? Apa maksudnya? Berikut akan dibahass lebih detail pada alinea selanjutnya.

Secara biologis, tubuh kita tersusun dari sejumlah sel yang akan membentuk jaringan. Kumpulan dari jaringan yang berbeda akan membentuk organ. Organ akan bekerja saling komplementer membentuk sistem organ. Sistem organ kemudian akan membentuk organisme. Inilah konsep dasar biologi. Tapi, apa hubungannya dengan air? Dalam tingkatan seluler, tubuh kita tersusun dari sel dan dalam tingkatan molekuler, sel sendiri tersusun dari molekul-molekul yang saling mendukung. Dalam sel, terdapat sitoplasma yang penyusunnya adalah air (75%) dan protein (25%). Dari satu sel saja, sudah dapat dilihat bahwa tubuh kita memang sebagian besar tersusun dari air.

Dalam sebuah buku yang berjudul The Miracle of True Water, dijelaskan bahwa air dapat berupa kristal yang dapat berubah bentuk sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitarnya. Air dapat menjadi bentuk kristal heksagonal yang indah apabila dibasakan doa-doa dan dapat berubah bentuk yang tak karuan dan tidak indah jika didengarkan kata-kata kasar. Fenomena ini juga berimbas pada manusia yang sebagian besar tubuhnya tersusun dari air. Manusia akan lebih baik, sabar, tingkat keimanan dan ketakwaan tinggi jika lebih sering mendengar doa-doa dalam bentuk dzikir atau firman Allah dalam Holly Qur’an. Sebaliknya, manusia yang lebih sering mendengar umpatan yang kasar akan membuat manusia tersebut rusak dan tentunya bukan ini yang kita harapkan sebagai seorang muslim.

Salah satu bentuk nikmat dari kehadiran air adalah wudhu. Apakah pernah terlintas dalam pikiran kita, mengapa wudhu menggunakan air? Mengapa tidak menggunakan media lain? Dalam hal medis, ternyata wudhu dapat mempermudah regenerasi kulit yaitu penggantian sel yang lama dengan yang baru. Selain itu, air bekerja sama dengan Immunoglobulin A (IgA) dapat menjaga sterilitas dan infeksi. Hal ini didukung dengan fatwa Allah kepada nabi Musa a.s. ” ...Karena sesungguhnya barangsiapa yang berwudhu, maka di berada dalam keamanan-Ku.”

Mungkin yang kita pikirkan sekarang hanyalah bentuk aplikasi dan manfaat dari adanya air. Tapi, sebenarnya masih ada yang dapat kita pelajari dari air, antara lain:

* Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Maksudnya setinggi-tingginya manusia tersebut dalam hal jabatan, gelar, bahkan penghasilan, manusia harus tetap rendah hati karena manusia akan kembali ke tempat yang lebih rendah dari tempat berpijaknya sekarang, yaitu liang lahat. Lalu, bagaimana dengan air mancur? Air mancur merupakan fenomena di mana airdapat bergerak ke tempat yang lebih tinggi karena adanya usaha. Hal ini dapat kita amalkan juga bahwa manusia dapat menjadi lebih baik dengan adanya usaha. Bukankah Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelumnya kaum tersebut merubah dirinya sendiri?

* Air dapat berubah bentuk bahkan wujud menjadi padat, cair, bahkan gas. Hal ini dapat dicontoh oleh manusia yang dapat beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya.

* Air mengikuti sebuah siklus. Sayangnya, ini tidak berlaku untuk manusia. Air yang berada di hulu akan menuju hilir dan bermuara ke lautan lepas. Setelah itu, akan mengalami kondensasi dan turun sebagai hujan di daerah hulu lalu berlanjut ke hilir dan seterusnya siklus ini terjadi. Tetapi, lain halnya dengan manusia. Setelah dilahirkan, manusia akan tumbuh besar, dewasa, menemui masa tuanya lalu meninggal dunia. Dan setelah berjumpa dengan alam kubur, manusia tidak akan kembali dilahirkan ke dunia dan tumbuh dewasa dan menjalani masa tua untuk ke dua kalinya. Itulah sunatullah! Itu pula yang menandakan bahwa manusia bukanlah zat yang sempurna dan kekal. Milik-Nyalah kesempurnaan dan kekekalan.

Cause we lost it all

Nothing last forever

I’m sorry I can be perfect….